Hpku tiba-tiba berdering, menandakan ada SMS yang masuk. Setelah kulihat nama pengirimnya, tertulis nama Dina. Ku lanjutkan membaca pesannya "Mbak, apa kabar?oya, aku mau ngomong sesuatu tapi aku malu mbak..."katanya. " Nggak usah malu dek, ngomong ja.meski baru kenal, adik sudah ku anggap saudara sendiri..."balasku. Dia membalasnya" Ayahku pergi ke Jakarta, bisa nggak kalau mbak ngirimi aku pulsa. nanti saya ganti setelah ayah balik dari Jakarta". Entah kenapa seketika itu juga hatiku bertanya-tanya dan merasa aneh,kok bisa-bisanya dia minta kiriman pulsa padahal kita baru beberapa hari kenal dan itupun dikenalin seorang teman ewat SMS. Lama sekali SMS itu tidak ku balas meskipun HP masih berada di genggaman. Hatiku masih bertanya-tanya dan berusaha membuatnya berpikiran positif. Dalam kondisi masih bingung, dia membalasnya" Kalau mbak tidak bisa, tidak apa-apa.maaf ganggu..." katanya. Dan seketika itu juga ku balas " Ya sudah nanti saya kirimi". Meskipun sudah memberi jawaban seperti itu, hatiku masih ragu dan terus berpikir, kenapa dia seperti itu padahal baru kenal. Dan dalam proses berpikir tersebut, tiba-tiba ku tersentak dengan mengingat satu ayat dalam Al-Qur'an"Apakah kau mengira bahwa kau telah dikatakan beriman, sebelum Allah menurunkan ujian-ujian padamu" dan sebuah kata bijak "Rejeki itu milik Allah, bukan milikmu. Jika kau meringankan beban orang lain tanpa ragu dan tunda-tunda maka Allah akan meringankan bebanmu tanpa kau duga-duga". Setelah itu, hatiku tiba-tiba sadar dan yakin bahwa Allah pasti berada di balik semua ini dan ingin menguji atas rejeki yang ku miliki. Dan hatiku tiba-tiba lega. Beberapa saat kemudian, hpku berdering lagi. bukan SMS dari seseorang yang masuk melainkan ada laporan bahwa ada transferan pulsa ke hpku. Ku bingung karena yang ngirim itu bukan nomor yang ku kenal. Untuk konfirmasi, akhirnya ku kirim SMS pada nomor yang mentransfer itu. Dan spontan dibalas" Maaf, tadi saya salah kirim. Tapi tidak apa-apa, itu buat Anda saja". Setelah mendapat jawaban SMS itu, tak terasa air mengalir hangat dipipiku. Ku terharu sekaligus tak percaya atas semua yang terjadi. Dengan spontan pula, mulutku berucap"Allahu Akbar...allahuakbar...allahuakbar..." sekaligus beristighfar karena beberapa saat yang lalu ku meragukan sesuatu kehendak Allah. Sungguh, ketika hatiku bimbang dan ragu, Allah menjawabnya dengan cepat. Dia menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada manusia adalah KehendakNya. Rejeki adalah milikNya sehingga kita tidak boleh ragu untuk meringankan beban orang lain meskipun orang itu baru kita kenal dan tak kenal sekalipun karena Dialah yang akan menjaga diri dan harta kita. Allahuakbar... |